Kisruh Pengambilalihan Lahan Ketua DPRD SU Minta PTPN IV Humanis Terhadap Warga

Kisruh Pengambilalihan Lahan Ketua DPRD SU Minta PTPN IV Humanis Terhadap Warga

topmetro.news – Jagad media sosial dihebohkan dengan peristiwa kisruh nya Manajemen PTPN IV Bahjambi dengan warga Nagori Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun, Kamis (13/10/2022) lalu.

Dalam video yang beredar terlihat sekelompok orang menginjak-injak lahan yang ditanami jagung dibarengi teriakan- teriakan histeris.

Dari informasi yang dihimpun, ratusan karyawan PTPN IV Bah Jambi dengan tega menginjak-injak tanaman jagung, pisang dan ubi kayu milik masyarakat Mariah Jambi yang beberapa minggu lagi siap dipanen.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sumut, mengecam tindakan kisruh dan tidak manusiawi yang dilakukan oknum dalam PTPN IV terhasap warga.

“Mari pakai tindakan musyawarah, dialog, pendekatan dengan persuasif tidak dengan cara-cara kekerasan apalagi menginjak-injak tanaman hasil jerih payah warga,” katanya, Senin (17/10/2022).

Lebih Lanjut

Menurut Baskami, persoalan kisruh yang terjadi di Afdeli 2, Kebun Bah Jambi merupakan satu di antara potret persoalan agraria di Sumut.

“Para warga beralasan menduduki lahan itu dengan memiliki alas hak. Sementara, pihak PTPN IV mengatakan wilayah itu merupakan wilayah HGU,” tambahnya.

Baskami meminta agar persoalan itu dilakukan dengan penyelesaian yang ideal. Menurutnya, Gugus Tugas Reforma Agraria harus bertindak cepat.

Politisi PDI Perjuangan tersebut, mengaku khawatir kejadian serupa akan terulang kembali.

“Mengingat banyaknya persoalan lahan baik antara BUMN, swasta, aparat dan warga maupun masyarakat adat. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tambahnya.

Di lain pihak, Asisten Distrik I PTPN IV Bah Jambi Nanda mengatakan gerakan dan aksi yang dilakukan pihak manajemen PTPN IV tersebut, merupakan upaya untuk mengambil alih lahan yang digarap masyarakat.

“Untuk gerakan pertama kita memang sudah bersihkan seluruh tanaman warga seluas 70 hektare. Dan beberapa hari ke depan kita akan kembali bergerak membersihkan tanaman warga di lahan seluas 55 hektare lagi,” katanya.

Sementara itu, seorang warga yang enggan disebut namanya menyebut, ada 147 kepala keluarga yang menjadi korban pengrusakan lahan tersebut.

“Kalau memang kami bersalah silahkan laporkan ke aparat penegak hukum, jangan tanaman masyarakat yang dirusak,” katanya.

Ia meminta pertolongan Presiden Jokowi dalam menangani persoalan tersebut.

“Kami juga sudah berjuang untuk melawan agar tanaman tidak dirusak, tapi karena karyawan yang turun ratusan kami kalah,”katanya.

Sumber | Relis

Related posts

Leave a Comment